Para ilmuwan Singapura berlomba mengembangkan alat tes yang lebih cepat untuk mendiagnosis virus corona. Tim peneliti di Singapura dikabarkan berhasil menciptakan alat uji Covid 19 yang hanya butuh waktu lima menit untuk melakukan diagnosis. Jika disetujui, ini akan menjadi alat tes tercepat untuk mendiagnosis Covid 19.
Melansir , alat tes tersebut diciptakan oleh tim yang dipimpin Profesor Jackie Ying. Profesor Jackie Ying merupakan Kepala Lab NanoBio, perusahaan sains, teknologi, dan penelitian yang bernama A*Star. Lebih lanjut, Profesor Jackie Ying dan tim berharap persetujuan untuk alat tes ini akan diserahkan dalam waktu satu bulan.
Alat tes ini mencari bahan genetik dalam sekresi pasien yang dikumpulkan menggunakan kapas dengan cara swap (tenggorokan). Sampel ini kemudian dimaksukkan ke dalam perangkat portabel yang akan memberikan hasil dalam waktu sekira lima hingga 10 menit. Dengan menggunakan metode amplifikasi sangat cepat, mereka diberi nama 'Cepat'.
"Kami telah melakukan beberapa validasi klinis awal di rumah sakit wanita dan anak anak menggunakan sampel pasien, dan menemukan tes itu sangat sensitif dan akurat," kata Profesor Ying. Setelah disetujii, teknologi tersebut dapat digunakan untuk membuat kit semacam itu digunakan di rumah sakit. Dokter Ying menambahkan, alat tes itu juga akan diadaptasi untuk digunakan di klinik dokter umum.
Sejumlah 597.458 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid 19. Di Inggris sendiri, terdapat 732 kasus yang dikonfirmasi. Lebih lanjut, dikutip dari worldmeters, 133.373 orang telah dinyatakan pulih per Sabtu (28/3/2020) pukul 13.10 WIB.
Sejumlah 27.370 kematian tercatat di seluruh dunia. Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020). Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona. Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan. Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.