Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membantah ada kapal nelayan China menangkap ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Natuna Utara. Edhy menjelaskan, ketika mendapat infomasi terdapat kapal nelayan China berlayar di ZEE, Kementerian Kelautan dan Perikanan langsung melakukan pengecekan di lokasi dan tidak ada kapal nelayan China. "Jangan kita sebar ada ribuan (kapal nelayan China), ribuan kan kalau kita lewat sudah keliatan. Jangan kita memperkeruh suasana, padahal kejadiannya sebetulnya tidak begitu luar biasa," papar Edhy di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Edhy menjelaskan, timnya pada 30 Desember 2019 telah menangkap tiga kapal nelayan asing yang beroperasi di ZEE Indonesia, namun bukan berasal dari China tetapi dari Vietnam. "Jadi kami mau tahu di mana (ada kapal nelayan China), kasih tahu kami. Kalau ada yang melihat di peta tunjukkan di mana biar kita bisa datangi," ucap Edhy. Politikus Partai Gerindra itu pun mengajak semua pihak untuk bersama sama menjaga laut Indonesia, bukan malah berdebat hal hal yang tidak ada.
"Tidak usah berdebat di publik, seolah olah paling hebat. Kita kan warga negara Indonesia juga, kalau kita ingin berdaulat ini jadi pekerjaan rumah kita bersama," papar Edhy. Edhy menjelaskan, kapal yang berada di ZEE Indonesia hanya kapal penjaga pantai dari pemerintah China, tetapi tidak ada kapal nelayan. "Kalau ada (kapal nelayan China) sudah kita tangkap, kan tidak ada. Coast guard nya ada, tapi apa keliatan kapal China yang mana? Anda bisa bedakan kapal China dengan kapal Vietnam," tutur Edhy.
Untuk menghindari masuknya kapal penjaga pantai China dan mengklaim wilayah ZEE Indonesia, Edhy mengaku timnya telah berkordinasi secara intens dengan berbagai instansi. "Kami dengan Angkatan Laut, dengan Angkatan Udara, Kepolisian, Bakamla, berkoordinasi penuh dan kami beharap kebersamaan ini terus," ucap Edhy.