Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengecam China atas penangkapan taipan media Hong Kong Jimmy Lai. Mengutip , Pompeo juga menyebut Jimmy Lai sebagai ‘patriot’. Untuk diketahui, Jimmy Lai diamankan petugas berwenanag berdasarkan Undang Undang Keamanan Nasional Hong Kong yang kontroversional. Tindakan ini disebut sebagai kebijakan keras Beijing terhadap oposisi pro demokrasi di kota itu. Penangkapan Lai juga memicu kekhawairan tentang media dan kekebasan lain yang dijanjikan China pada 1997 lalu. Negara negara Barat pun mengecam China manakala memberlakukan hukum kontroverisonal di Hong Kong pada 30 Juni 2020. “Lai tak lebih dari seorang patriot yang menginginkan hal hal blik untuk rakyat Hong KOng,” kata Pompeo pada Konferensi Tindakan Politif Konservatif.
“Saya pesimis mengingat apa yang kita lihat pagi ini," tambahnya. Selain Lai, dua eksekutifnya, dan seorang produser TV freelance juga ditangkap. Anggota gerakan pro demokrasi Agnes Chow juga diamankan oleh petugas.
Perusahaan media Lai, termasuk korannya, Apple Daily digerebek dan disiarkan secara langsung. Lebih lanjut, UU keamanan baru itu menghukum apapun yang dianggap China sebagai subversi, pemisahan diri, terorisme dan kolusi dengan pasukan asing, dengan ancaman hukuman hingga seumur hid up. VOA melaporkan, para pengkritik mengatakan UU itu menghancurkan kebebasan di kota semi otonom itu.
Sedangkan para pendukungnya mengatakan UU itu akan membawa stabilitas setelah protes protes pro demokrasi berkepanjangan tahun lalu. Lebih jauh, penangkapan Lai memicu kecaman dari para aktivis di Hong Kong serta negara negara Barat. Terutama mereka yang khawatir Undang Undang tersebut digunakan untuk menindak para kritikus untuk menekan opini pro demokratis dan kebebasan pers.
Mengutip , terkait penangkapan Jimmy Lai, Steve Butler, Koordinator program Asia di Commite to Project Journalist buka suara melalui pernyataan, “Penangkapan taipan media Jimmy Lai membuktikan ketakutan terburuk UU keamanan Hong Kong akan digunakan uuntuk menekan opini kritis pro demokrasi dan membatasi kebebasan pers,” ungkap Steve. Lai berkecimpung di dunia penerbitan pada 1990 setelah karirnya menjalankan rantai pakaian Giordano sukses.
Dia kemudian mendirikan Apple Daily yang pro demokrasi, dan juga memiliki edisi Taiwan pada 1995. Dia ditangkap awal tahun ini atas tuduhan perakitan lilegal dan mengambil bagian dalam protes yang terjadi di wilayah itu sejak Juni 2019 lalu. Jimmy Lai termasuk di antara sekelompok orang yang dituduh mengambil bagian dalam peringatan tahunan 4 Juni.