Para pecinta sepak bola Indonesia dihebohkan dengan adanya kabar dari PSSI yang memiliki rencana untuk melakukan naturalisasi kepada lima pemain asing muda asal Brasil. Hal tersebut dilakukan PSSI untuk memuluskan langkah Timnas Indonesia ketika berlaga di Piala Dunia U 20 2021. PSSI memiliki cara cara luar biasa agar bisa mendapatkan kesuksesan di ajang yang diikuti 24 negara negara terbaik dari seluruh dunia tersebut.
Dalam sebuah webinar bersama IDN Times yang diikuti PSSI dan Menpora Zainudin Amali yang berjudul "Ngobrol Seru Indonesia Menyambut Menyambut Piala Dunia U 20 2021 dan Restart Liga 1", PSSI memaparkan cara cara buar biasa yang dimaksud. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan nasionalisasi atau naturalisasi pemain muda yang memiliki usia emas. "Kita akan melakukan ‘cara cara luar biasa’ untuk meraih sukses prestasi pada Piala Dunia U 20 2021. Termasuk dimungkinkan untuk melakukan nasionalisasi atau naturalisasi pemain usia emas sebagai pesepak bola,” tulis PSSI dalam pemaparannya.
Dalam pemaparannya juga, disebutkan ada tiga pemain asal Brasil yang menjadi contoh untuk dilakukan proses naturalisasi. Ketiga pemain itu adalah Leozao yang punya tinggi 191 cm, lalu Pedro tinggi 191 dan Maike Henrique tinggi 196 cm. Menariknya, dua dari tiga nama yang dipaparkan PSSI sudah tiba di Indonesia dan bergabung mengikuti seleksi di dua tim berbeda yakni Arema FC dan Persija Jakarta.
Maike Henrique sudah bergabung menjalani latihan dengan Persija pada Rabu (19/8/2020). Di Persija Jakarta, selain nama Maike Henrique ada satu nama pemain lainnya yakni Thiago Apolina Pereira yang mengikuti proses latihan. Kabar tersebut ditanggapi beragam oleh para pecinta sepak bola di Indonesia, tak terkecuali oleh Ketua Umum the Jakmania, Diky Soemarno.
Diky belum bisa memastikan kehadiran dua pemain tersebut apakah pemain yang didatangkan secara langsung oleh PSSI. Saat ini, pihaknya masih terus mencari tahu dan menunggu informasi lanjutan dari manajemen tim Macan Kemayoran. Menurut Diky, jika rencana dari PSSI itu terbukti benar, maka bisa membuat para pecinta sepak bola Indonesia merasa tersakiti.
Terkhusus kepada para pemain muda Indonesia yang sudah berlatih dan memiliki harapan besar memperkuat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia U 20 2021. "Jika memang naturalisasi lagi dijalankan oleh pemerintah/federasi, maka ini akan menjadi momen sakit hati nasional bagi anak anak muda Indonesia," ujar Diky. Adanya program naturalisasi dari PSSI dinilai sebagai bukti pembinaan sepak bola di Indonesia yang berjalan tidak baik.
Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir PSSI telah membuat kompetisi reguler Elite Pro Academy (EPA) yang diikuti tim tim Indonesia. Kompetisi EPA akan percuma karena PSSI memilih jalan pintas melakukan program naturalisasi. "Ini jadi hal yang sangat buruk bagi pembinaan sepakbola. Apa gunanya program Elite Pro Academy kalau ujung ujungnya harus naturalisasi," jelas Diky.
Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat Sekretaris Umum the Jakmania itu menilai program naturalisasi di Indonesia sangat tidak tepat jika harus dijalankan. "Sebagai pecinta sepak bola lokal, naturalisasi yang rencananya mau dijalankan itu (jika memang benar) maka itu gak asik banget," tutupnya.