Kronologi Kecelakaan yang Dipicu Truk Rem Blong yang Menewaskan Lima Orang Tewas di Jember

Lima orang meninggal karena kecelakaan beruntun di jalan raya Desa Sempolan, Kecamatan Silo pada Kamis (13/8/2020). Peristiwa berawal saat truk bermuatan kedelai melaju dari arah Banyuwangi menuju Jember. Namun saat melintas di batas Desa Garahan dan Desa Sumberjati, truk tersebut mengalami rem blong dan mulai tak terkendali saat melewati jalan menurur.

Saat di depan Balai Desa Sempolan, truk tersebut menabrak dua sepeda motor. Empat orang tewas di lokasi kejadian. Truk dengan nomor polisi P 8525 UG itu juga menabrak truk lain yang membawa muatan air mineral dari arah Jember.

“Kendaraan truk fuso tersebut masih melaju sehingga terjadi tabrakan ketiga dengan tiga kendaraan, yakni Honda Beat, Yamaha Nmax, dan Supra Fit. Kendaraan supra itu terseret truk. Selanjutnya, truk fuso menabrak kendaraan truk colt diesel yang memuat air mineral," ucap Kanit Laka Satlantas Polres Jember Ipda Herry Yuliawan. Truk bermuatan air menirel tersebut kemudian terguling dan truk bermuatan kedelai tersebut baru berhenti setelah menabrak rumah warga. Dari pantauan di lapangan, sejumlah motor rusak parah dan bagian depan truk bermuatan kedelai terlihat hancur.

Sebelumnya, Kanit Lantas Polsek Sempolan Ipda Sugeng Romdoni menyebut korban meninggal dunia berjumlah tujuh orang. Namun, setelah didata ulang, korban yang meninggal dunia berjumlah lima orang. Sementara korban yang luka sebanyak lima orang.

Dari lima korban meninggal, baru empat yang sudah diketahui identitasnya. Keempat korban tersebut yaitu: Deki (20), warga Desa Seputih, Kecamatan Mayang Susiatun (40), warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo. Narsiah Cindi Annuriyah (8), warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo Rizki Kurniawan. Dua korban yang meninggal adalah Susiatun (40) dan anaknya Narsiah Cindi Annnuriyah (8). Saat kejadian, Susiatun baru saja menjemput sang anak yang selesai mengaji di mushala dengan mengendarai sepeda motor.

Ketika akan menyeberang, Susitun berhenti di tengah jalan karena ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan.' Ia pun menunggu kendaraan sepi agar bisa menyeberang ke rumahnya yang ada di pinggir jalan. Nahas sebelum sempat menyeberang, Susiatun dan anaknya ditabrak truk bermuatan kedelai yang alami rem blong arah belakang.

Susiatun adalah seorang pedagang, sementara anaknya masih sekolah di TK. Ibu dan anak tersebut sempat dibawa ke Puskesmas Silo. Namun mereka berdua dinyatakan meninggal dunia. Menurut Sinol, tetangga korban, Susiatun dan anaknya langsung dimakamkan pada Kamis malam. (Kompas.com/Bagus Supriadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *