Afghanistan akan Bebaskan 900 Tahanan Taliban, Gencatan Senjata Mungkin Diperpanjang

Afghanistan berencana untuk membebaskan lebih dari 900 tahanan Taliban. Kebijakan ini direncanakan ketika gencatan senjata memasuki hari ketiga dan terakhir selama Idul Fitri 2020. "Ada keputusan untuk membebaskan 900 (tahanan Taliban) hari ini," kata Faisal.

"Tetapi jumlah pastinya bisa bervariasi tergantung dengan prosedur hukum," ungkapnya. Lebih lanjut, pemerintah Afghanistan kabarnya juga mendesak Taliban agar memperpanjang gencatan senjata, yang berakhir pada Selasa malam. Menurut Faisal, memperpanjang gencatan senjata penting untuk menghindari pertumpahan darah.

"Pemerintah Afghanistan siap memperpanjangnya," tambahnya. Sebelumnya, jeda dalam pertempuran antara Afghanistan dan Taliban mulai berlaku pada Minggu (24/5/2020). Kesepakatan itu menandai perayaan Idul Fitri 2020.

Kemudian, soal pembebasan tahanan, membuka harapan mencapai perdamaian bagi negara Asia Selatan yang dirusak oleh perang yang berlangsung hampir 20 tahun itu. Sebagai catatan, Perjanjian AS Taliban ditandatangani pada Februari 2020, di Ibu Kota Qatar, Doha. Dalam perjanjian tersebut, ditetapkan pemerintah Afghanistan akan membebaskan hingga 5.000 tahanan Taliban.

Sementara, Taliban akan membebaskan 1.000 personel Pasukan Keamanan Afghanistan. Namun, pertukaran tahanan itu ditunda karena Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menolak membebaskan 5.000 tahanan Taliban sekaligus. Sejauh ini, Kabul telah membebaskan sekira 1.000 tahanan Taliban, sementara kelompok Taliban membebaskan sekira 300 Pasukan Keamanan Afghanistan yang ditawan.

Secara terpisah, Juru bicara Ghani Sediq Sediqqi mengatakan di Twitter pada Minggu, keputusan untuk membebaskan para tahanan diambil untuk memastikan keberhasilan proses perdamaian. Ghani mengatakan delegasi pemerintah siap segera memulai pembicaraan damai dengan Taliban. Negosiator pemerintah akan dipimpin oleh mantan saingan Ghani, Abdullah Abdullah setelah keduanya menandatangani kesepakatan pembagian kekuasaan pekan lalu yang mengakhiri krisis politik berbulan bulan.

Lebih jauh, soal gencatan senjata ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo angkat bicara. Ia mengaku menyambut baik gencatan senjata tersebut, dan mengatakan kelompok Taliban yang dibebaskan, tidak boleh kembali ke medan perang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *