Sudah lakukan kremasi terhadap jasad yang dikira saudaranya, seorang wanita di kota Guayaquil, Ekuador terkejut mengetahui adiknya masih hidup, Jumat (24/4/2020). Diketahui, setelah berminggu minggu melakukan kremasi, otoritas kesehatan Ekuador memberi tahu bahwa pihaknya salah dalam mengidentifikasi jasad korban Covid 19. Melalui sambungan telepon, Aura Marurimengatakan, tenaga medis mengatakan kepada keluarganya pada hari itu bahwa dia telah meninggal.
Tapi satu pekan kemudian, otoritas kesehatan merilis apa yang mereka pikir adalah jasad Maruri. Pihak otoritas menyerahkan jasad yang salah diidentifikasi tersebut ke keluarga Maruri. Pada Jumat, petugas kesehatan datang ke rumah keluarga untuk berbicara dengan mereka.
"Ambulans datang dengan seorang dokter, psikiater dan pekerja sosial," kata Aura Maruri. "Mereka meminta maaf, dan mereka memberi tahu kami 'Adikmu masih hidup,' dan kami sangat terkejut," kata Aura Maruri. "Adalah keajaiban Tuhan apa yang telah terjadi," tambah Aura Maruri.
Alba Maruri diduga mengidap COVID 19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru. Tetapi tidak pernah didiagnosis mengidap virus tersebut karena ia tidak dites. Keluarganya tidak dapat mengunjunginya sampai Sabtu karena aturan jam malam diberlakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang berkelanjutan.
Aura Maruri mengatakan, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan abu tubuh yang mereka terima secara tidak sengaja. "Saya tidak bisa tidur karena saya khawatir mereka akan membawanya (sisa sisa) ke wadah wadah itu untuk orang mati," kata Maruri. Sembari merujuk pada wadah berpendingin yang dibuat sebagai kamar mayat ketika pandemi menyebar melalui Guayaquil.
"Ada kegagalan di rumah sakit," ungkap Aura Maruri. Insiden ini menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi Ekuador. Di mana pandemi virus telah membanjiri sistem kesehatan dan membuat pekerja sanitasi berjuang untuk mengumpulkan dan mengidentifikasijumlah mayat yang terus bertambah.
Dilaporkan Alba Maruri belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait hal ini. Selain itu, pihak Rumah Sakit Abel Gilbert Ponton juga belum memberikan komentarnya. Alba Maruri kabarnya masih dirawat tetapi tidak lagi dalam perawatan intensif.
Lebih jauh, Menteri Kesehatan Juan Carlos Zevallos mengatakan kepada wartawan bahwa kasus itu sedang diselidiki. Carlos menambahkan, otoritas kesehatan menjamin identifikasi mayat dan rumah sakit untuk melacak orang yang meninggal. Mengutip dari worldmeters , Ekuador telah mencatat hampir 23.000 kasus virus Corona.
Sekira 576 orang diduga telah meninggal karena virus corona. Pemerintah mengakui bahwa jumlah total kematian selama pandemi jauh lebih tinggi. Banyak yang telah meninggal sebelum diuji untuk virus corona.