Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menanggapiterkait adanya desakan agar dirinya dicopot dari Kabinet Indonesia Maju. Suara desakan tersebut muncul dari Ketua Aliansi Anak Bangsa sekaligus Ketua Divisi Hukum PA 212 Damai Hari Lubis. Dia menilai Prabowo terlalu lembek dalam menyikapi masuknya kapal kapal Chinake Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia diPerairan Natuna, Kepulauan Riau.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV. "Oh begitu? Oh ya? Siapa?" kata Prabowo usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Prabowo pun menjawabtudingan sejumlah pihak yang nilai dirinya lembek terkait masuknya kapal China ke Natuna.
"Boleh saja. Silakan saja bicara kita kan negara demokrasi orang boleh bicara apa saja,"ujarPrabowo. Prabowo mengaku tak mempermasalahkan opini negatif yang diarahkan kepada dirinya. "Enggak apa apa (dianggap lembek),"ungkap Prabowo.
Prabowo Subiantomemastikan, adanya penangkapan tiga kapal asing asalChina yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna di Kepulauan Riau tidak akan menghambat investasi dengan China. "Kita cool saja, kita santai," kata Prabowo di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Pernyataan tersebut disampaikan Menhan Prabowo dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV.
Prabowo mengaku pihaknya saat ini masih santaibelum adapenambahan personel TNI untuk mengamankan di Perairan Natuna. Namun, soal adanya tiga kapal asing asalChina tersebut, pihaknya masih membahasnya untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain. Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kita masing masing punya sikap, jadi kita harus mencari solusi yang baik,"ucap Prabowo "Bagaimana pun China adalah negara sahabat, kita harus selesaikan dengan baik," jelas Prabowo. Wakil Ketua Umum GerindraFadli Zonmenanggapi sikap santai Prabowo soal permasalahan kapal Cina yang berada di Laut Natuna.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Mata Najwa yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (9/1/2020). Fadli Zon pun menganggap santai pertanyaan Najwa Shihab dalam acaranya Mata Najwa. "Jawaban saya gampang sekali, jadi selama ini ke mana saja," ujarnya.
"Setelah Pak Prabowo lihat kenyataannya memang kekuatan kita sangat lemah sekali di sana," lanjutFadli Zon. Fadli Zonmengatakan justru pada saat Prabowo menjadi Menhan, Indonesia baru serius memerhatikan kekuatan pertahanannya. "Jadi kita wasting (membuang) berapa tahun gitu ya, untuk memperkuat armada kita di perbatasan, dan baru sekarang kita serius di bawah kepemimpinan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan saya kira, kita lebih serius," tegas Fadli Zon.
Mendengar jawaban itu, beberapa narasumber lain pun tertawa. "Bagaimana memaknai statement santainya Pak Prabowo tadi? Karena sebelumnya di Debat Capres berapi api tuh?" tanya Najwa Shihab. Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo berdasarkan asumsi perbandingan kekuatan militer Indonesia dan China.
Ia menjelaskan apabila menghadapi China secara frontal, Indonesia dapat dipastikan kalah. "Sekarang pertanyaannya, kalau kita konfrontasi dengan China secara fisik, sudah pasti kita kalah, untuk saat ini," terangFadli Zon. "Tadi Pak Bakamla sudah mengerahkan 30 persen dengan persenjataannya keris. Coba bayangkan. Belum dipake bambu runcing itu ya? Bagaimana kita mau menghadapi? Jadi, kita harus realistis," imbuhnya.
"Jadi Pak Prabowo itu realistis ketika bilang santai saja itu realistis?"tanya Najwa Shihab. Fadli Zon justru menjawab dengan pernyataan membenarkan apa yang dilakukan olehPrabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo telah membongkar kelemahan pertahanan di Indonesia.
Kemudian baru di era ini, pertahanan Indonesia dibenahi secara serius oleh Menhan Prabowo. "Selama ini menurut saya mungkin kita belum (mengerahkan armada dan memperkuat persenjataan)," jelasFadli Zon. "Baru ketika ada masalah, kekuatan kita terlihat, bahwa kita tidak mempunyai kekuatan yang memadai, dan ini yang harus sekarang diperkuat," ungkapnya.