Dua Nama Cawagub DKI Usulan Gerindra dan PKS DKI Telah Diumumkan, Ini Profil Singkatnya

Inilah dua nama Calon Wakil Gubernur atau Cawagub DKI Jakarta yang telah diumumkan. Dua nama Cawagub DKI Jakarta ini merupakan usulan dari kader Partai Gerindra dan PKS. Kedua patai tersebut sepakat mengusulkan dua nama calon itu dan diumumkan siang ini.

Pengumuman dibacakan oleh pimpinan Partai Gerindra dan PKS DKI Jakarta. Sebuah sumber menyebutkan, keduanama Cawagub DKI Jakarta adalahAhmadRizaPatriadanNurmansyahLubis. "Kami sudah sepakat akan mengusulkan dua nama, yaitu Pak A Riza Patria dan PakNurmansyahLubis," ujar sebuah sumber yang merupakan pimpinanPartaiGerindrasaat dihubungi Senin (20/1/2020) siang ini.

Sumber itu mengatakan,AhmadRizaPatriaadalah kaderPartaiGerindrayang kini menjadi anggota DPR RI. Sementara itu,NurmansyahLubisadalah kader PKS yang sekarang menjadi tenaga ahli DPRD DKI. Berdasarkan catatan Ahmad Riza Patria adalah mitra KetuaPartaiGerindraDKI JakartaMohamadTaufik.

Saat M Taufik menjadi Ketua KPU DKI Jakarta,AhmadRizaPatria(Ariza Patria) adalah salah satu komisioner KPU DKI Ahmad Riza Patria pernah ikut menjadiCawagub DKI berpasangan denganHendardji Soepandji pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Pilkada DKI 2012 dimenangi pasangan Joko Widodo (Jokowi) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dengan demikian,AhmadRizaPatriapernah menjadi pesaing Jokowi Ahok pada kontestasi Pilkada DKI tersebut. Di samping itu, Riza Patria adalah orang dekat Prabowo Subianto yang kini menjabat salah satu Ketua DPPPartaiGerindra. Nurmansyah Lubis pernah menjadi anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

Sebelumnya diberitakan,FraksiPartai Gerindra DPRD DKI Jakarta bakal mengumumkan dua Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Senin (20/1/2020) pukul 12:00 WIB. Pengumuman akan disampaikan oleh Ketua DPDPartaiGerindraDKI Jakarta GerindraMohamadTaufik. Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif mengatakan, pengumuman ini merupakan hasil kesepakatan antara DPP Partai Gerindra dengan DPP Partai Keadilan Sejahterah (PKS).

Sebab, dua partai itu adalah koalisi pemenang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Karena itu, dia mengklaim pengumuman yang akan disampaikan Gerindra ini telah mendapat restu dari partai koalisi di tingkat DPP. “Koordinasinya antar DPP, kemungkinan PKS yang wilayah (DPW Jakarta) akan hadir, tapi saya enggak tahu siapa yang datang,” ujar Syarief saat dihubungi, Senin (20/1/2020) pagi.

Menurut dia, pengumuman ini sekaligus akan menggugurkan dua nama kandidat yang selama ini dipegang oleh Fraksi PKS dan DPW PKS DKI Jakarta. Ada pun dua nama yang PKS usung selama ini adalah Ahmad Syaikhu, anggota DPR RI periode 2019 2024 dan Agung Yulianto dari kalangan pengusaha. “Nanti akan diumumkan, satu kandidat dari Gerindra dan satu kandidat dari PKS."

"Untuk kandidat Gerindra nanti saja saat pengumuman,” katanya. Pada Senin (6/1/2020) lalu, Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan lembaganya mencabut nama Ahmad Syaikhu dari kandidat Cawagub DKI, karena terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019 2024. Selain itu, pencabutan namanya juga dilihat dari kenyataan di lapangan bahwa proses pemilihannya mandek di tengah di jalan di tingkat DPRD DKI.

Sementara, untuk status nama Agung Yulianto masih dipertimbangkan, apakah tetap dipertahankan atau diganti dengan kader PKS yang lain. Awalnya pada triwulan ketiga 2019 lalu, partai pengusung PKS dan Gerindra sepakat kandidat Cawagub DKI diambil dari kader PKS. Hingga November 2019, Gerindra mengajukan empat nama baru karena prosesnya mandek di DPRD.

Keempat nama itu di antaranya Arnes Lukman, Ferry Juliantono, Ahmad Ariza Patria, dan Saefullah yang menjabat sebagai Sekda DKI Jakarta. Pada akhirnya di Bulan Desember 2019 lalu, kedua partai koalisi ini sepakat masing masing pihak mencalonkan satu nama sebagai kandidat Cawagub DKI. Hingga kini, DPRD DKI Jakarta belum membahas kandidat Cawagub DKI karena masih fokus pada persoalan banjir.

Sebelumnya, Dewan SyuroPartaiKeadilanSejahtera(PKS)DKI mempertanyakan kabar mengenai pencoretan nama Ahmad Syaikhu sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta. Sebab, surat pencoretan itu belum diperoleh dari DPP PKS maupun DPRD DKI Jakarta. “Sekarang buktinya apa (nama Syaikhu dicoret)?"

"Informasi itu harus ada bukti tertulisnya,” kata Ketua Dewan Syuro PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi, Kamis (16/1/2020). Menurut dia, selama belum mendapat keputusan resmi berupa surat dari DPP PKS, maka DPRD masih berkeyakinan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto masih masuk sebagai bursa cawagub DKI. Dia khawatir, informasi yang digulirkan ini merupakan upaya untuk menggiring opini di kalangan masyarakat.

“Kalau belum ada surat formal dari DPRD ya masih dua nama itu, kecuali sudah resmi (surat) baru diganti." "Dan kalau cuma info, khawatir itu cuma pembentukan opini,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini. Sebelumnya, PresidenPartai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mencabut satu dari dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta yang diusulkan partainya.

Ia mengatakan, Ahmad Syaikhu dicabut dari daftar cawagub DKI yang diusungnya, sehingga kini tinggal Agung Yulianto yang akan diajukan PKS. Hal ini dilakukan agar Wagub DKI cepat segera dipilih. "Kita melihat realitas politik, dengan dua calon yang diajukan ini tidak bergerak, ada keengganan."

"Maka PKS membaca realitas ini. PKS akan mencoba mencabut satu calon," ujarnya di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020). Hingga saat ini, PKS dan Gerindra belum belum satu suara soal siapa cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Meski sudah berproses di DPRD, baik PKS maupun Gerindra masih ngotot mengajukan cawagubnya masing masing.

Dengan mengeliminasi satu cawagub, Sohibul mengatakan siapa yang akhirnya disepakati menjadi wakil gubernur tinggal calon yang diusulkan PKS atau Gerindra. Bahkan, Sohibul tak menutup kemungkinan akan menolak calon yang diusulkan Gerindra. "Bisa ambil satu dari 4 yang diajukan Gerindra atau tempat lain."

"PKS masih punya hak, kita tolak empat empatnya, kita cari yang lain," ujarnya. Sohibul Iman curiga DPRD DKI Jakarta tak menginginkan kader PKS menjadi wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta. Hal itulah yang menyebabkan saat ini kursi wagub DKI Jakarta masih kosong.

"Kalau kalimat ini hak PKS itu diberikan oleh semua partai di DPRD, mungkin sudah selesai." "Tapi mereka tidak, boleh jadi mereka juga tidak menginginkan kader PKS jadi wagub dan sebagainya." "Makanya proses politiknya alot," ucapnya.

Sohibul menilai lamanya proses pemilihan wagub lantaran tak ada keseriusan DPRD. Padahal, Sohibul menegaskan PKS telah menyerahkan dua nama. Namun, proses politik yang menghambat pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta adalah DPRD yang tak kunjung menyelesaikan tata tertib (tatib) pemilihan.

"Tatib saja enggak diselesaikan. Kalau ada pemilihan harus ada tatibnya, tatibnya saja tidak diselesaikan," tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *