Para aparatur sipil negara (ASN) dapat bekerja dari rumah untuk menghindari penyebaran virus corona (Covid 19) di lingkungan instansi pemerintah. Kebijakan ini merespons perkembangan pandemi virus corona yang juga merebak di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo.
Tjahjo juga menegaskan saat ini dalam menghadapi penyebaran virus corona para ASN tidak ada yang diliburkan, melainkan sebagian boleh bekerja di rumah. "Tidak ada ASN diliburkan. Yang benar, sebagian ASN boleh bekerja dari rumah," kata Tjahjo melalui pesan singkat kepada , Senin (16/3/2020). Ia menambahkan, pimpinan instansi masing masing nantinya yang akan mengatur pembagian kerja para ASN.
Hal itu bertujuan agar pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintah tidak ada kendala. "Masing masing pimpinan kementerian/kelembagaan yang teknis mengaturnya," ucapnya. Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota memantau kondisi daerahnya masing masing dan berkonsultasi dengan pakar medis.
Jokowi juga menyebut penyebaran virus corona di Indonesia sudah tersebar di beberapa daerah karena Indonesia merupakan negara kepulauan. "Kemudian, terus berkonsultansi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menentukan status daerahnya siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana nonalam," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020). Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh sekolah di Ibu Kota untuk mecegah penularan virus corona.
Langkah yang dilakukan Anies Baswedan mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim. Anies Baswedan menutup kegiatan di lingkungan sekolah selama dua minggu ke depan. "Dari Kemendikbud memberi kewenangan pada daerah untuk menentukan waktu pelaksanaannya," ucap Anies di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2020), dikutip .
Adapun Anies mengambil kebijakan ini untuk mengurangi interaksi antar warga di luar rumah. Anies Baswedan menyebut, pihaknya akan kembali mengevaluasi kebijakan ini setelah dua pekan. "Kami akan mereview kembali di akhir pekan kedua untuk melihat perkembangannya," kata dia.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan karena semakin meluasnya penularan virus corona. Anies berharap, masyarakat untuk berada di rumah dan mengurangi kerumunan banyak orang. "Ini semua dilakukan demi menjaga keselamatan dari seluruh warga Jakarta dan kami berharap seluruh komponen masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah," ujar Anies.
Sementara itu, Anies menyebut nantinya proses belajar akan melalui metode online yang mengurangi interaksi dengan orang lain. Iamenambahkan metode belajar dilakukan jarak jauh untuk mengurangi potensi tertular virus corona. "Lakukan dengan metode jarak jauh, lakukan dengan proses digital, tujuannya untuk mengurangi interaksi yang punya potensi penularan," kata Anies, dikutip .
Lebih lanjut, ia kembali menekankan langkah pemerintah yang dilakukan dengan mengurangi interaksi antarmasyarakat. Selain itu, Anies Baswedan mengatakan, sejumlah kegiatanperlu dikurangi untuk menekan interaksi penduduk. "Kami menyadari bahwa langkah yang harus dilakukan saat ini melakukan semua prosedur mengurangi interaksi antar warga."
"Artinya mobilitas penduduk ditekan sekecil mungkin, kegiatan tidak perlu ditiadakan," kata Anies Baswedan.