Aidil Si Perekam Video Ternyata Otak di Balik Prank Sembako Isi Sampah & Batu Bukan Ferdian Paleka

Alih alih Ferdian Paleka, otak di balik prank sembako isi sampah ternyata Aidil si perekam. Video prank YouTuber beri sembako berisi sampah dan batu kepada waria menuai banyak kecaman. Nama Ferdian Paleka pemilik akun YouTube tersebut pun dikecam.

Namun, belakangan diketahui bahwa Ferdian Palekaternyata bukan otak di balik pemberian dus berisi sampah dan batu untuk transpuan di Jalan Ibrahim Adji Kota Bandung pada Jumat, 1 Mei 2020 dini hari. Ide tersebut ternyata berasal dari M Aidil (21) rekan Ferdian. Usulan tersebut kemudian direspon oleh Ferdian dan TB Fahdinar.

Mereka kemudian mencari kardus mi instan dan mengisinya dengan sampah sebelum diberikan ke transpuan di Jalan Ibrahim Adjie. "Lalu Ferdian dan TB Fahdinar memberikan dus itu dengan batu dan sampah tanpa sepengetahuan waria. Sedangkan Aidil berperan merekam pemberian dus berisi sampah itu ke waria," ujar dia. Pada 3 Mei 2020, video rekaman pemberian kardus berisi sampah itu viral. Transpuan yang ada di video tersebut kemudian melaporkan Ferdian dan rekannya ke polisi.

"Mereka membuat dan mengunggah konten itu supaya dapat subscirber dan ditonton banyak orang. Dengan ditonton banyak orang, mereka bakal dapat duit," kata Galih. Perbuatan Ferdian, TB Fahdinar, dan Aidil diatur di Pasal 45 ayat 3 Undang undang ITE yang mengatur, setiap orang dengan sengaja tanpa hak, mendistribusikan informasi atau dokumen elektronik, memiliki muatan penghinaan atau pencemaran nama baik‎. "Ancaman hukumannya minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun dan denda Rp 750 juta maksimal Rp 12 miliar," ujar Galih.

Ferdian yang berhasil diamankan polsi mengaku meminta maaf atas videonya yang membuat gaduh di masyarakat. "Maaf sekali pada transpuan terutama rakyat Indonesia dan Kota Bandung, maafkan saya teman teman transpuan saya sudah kasih sembako isi sampah," ujar Ferdian di Mapolrestabes Bandung, Jumat (8/5/2020). Ia mengaku menyesali perbuatannya dan mengakui kesalahannya.

"Saya menyesal atas kelakuan saya, semoga saya dimaafkan," ujar Ferdian. Ferdian mengatakan pemberian sembako itu dilakukan pada 1 Mei 2020 dan videonya diungga pada Minggu 3 Mei 2020. ‎"Saya sejak 3 Mei enggak pegang sosial media," ujar Ferdian.

Ia kemudian melarikan diri ke Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Saat Ferdian melarikan diri, beredar videonya yang meminta maaf tapi bohong. Video tersebut beredar di media soail. "Itu hoaks, itu video tahun lalu saat saya berselisih dengan selebgram," ujar Ferdian.

Dia mengaku melarikan diri ke Ogan Komering Ilir karena merasa ketakutan. "Iya saya takut," ucap dia. Ferdian dan dua rekannya ditetapkan sebagai tersangka kasus Undang undang Tindak Pidana Elektronik Pasal 45 ayat juncto Pasal 36 dan Pasal 51.

Saat ditanya alasan perbuatannya menjahili transpuan, ia berdalih, seharusnya waria tidak berkeliaran saat bulan puasa. "Karena menurut saya di bulan ramadhan ini waria enggak boleh maksudnya ngelakuin itu. Tapi sebenarnya ini hanya hiburan dan menginisiasi saya juga," ujar Ferdian.

Perilaku Ferdian Paleka dan kedua temannya membuat prank sembako isi sampah dan memberikannya kepada waria atau transpuan mengundang kegeraman tersendiri bagi para napi tempat sang YouTuber dikurung. Ferdian pun mendapatkan perlakuan semena mena dari para napi di tahanan yang sama dengan dirinya. Beredar video bullying yang terjadi pada YouTuberFerdian Palekasaat di dalam sel tahanan Polrestabes Bandung.

Video perundungan tersebut ramai di media sosial dan mendapat beragam tanggapan. Mulai dari yang setuju hingga tidak setuju. Lantas bagaimana tindakan polisi atas beredarnya video tersebut, berikut rangkuman kisahnya. Lewat video yang beredar, terlihat kepala Ferdian dan temannya sudah tidak lagi memiliki rambut. Kepala mereka gundul.

Mereka juga terlihat hanya mengenakan celana dalam diantara para tahanan lain yang berpakaian lengkap. Tahanan lain juga memerintahkan Ferdian untuk melakukan squat jump dan push up. Dalam video yang beredar, terlihat Ferdian dan temannya menjadi bulan bulanan tahanan lain.

Dengan kondisi hanya memakai celana dalam dan kepala pelontos, terlihat salah satu dari Ferdian dan temannya masuk ke dalam tong sampah berwarna kuning, sementara yang lainnya mendorong tong sampah itu. "Hai gaes, ngomong ngomong, yang namanya sampah gaes," terdengar dari dalam rekaman video tersebut. Tak hanya digunduli dan ditelanjangi, dalma video yang viral beredar di masyarakat itu juga terlihat bahwa Ferdian diminta mengatakan 'aing belegug' (saya bodoh).

Tindakan tindakan tersebut dilakukan lantaran tahanan lain tidak suka dengan tindakan yang dilakukan Ferdian serta dua temannya yang memberikan bingkisan sembako sampah. Beredarnya video perundungan tersebut langsung mendapat tindakan tegas dari pihak kepolisian. Polisi dikatakan telah mengamankan ponsel tahanan yang merekam kejadian tersebut, sekaligus melakukan pemeriksaan terhadap anggota kepolisian yang bertugas saat perundungan terjadi.

Pemeriksaan anggota yang berjaga dan pimpinannya ini sebagai bentuk tanggung jawab atas peristiwa perundungan itu. "Untuk mempertanggungjawabkan kejadian ini," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung. (

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *